Kita telah mengetahui magnet memiliki ciri – ciri :
(1) dapat menarik benda logam tertentu.
(2) gaya tarik terbesar berada di kutubnya.
(3) selalu menunjukkan arah utara dan selatan bila digantung bebas.
(4) memiliki dua kutub.
(5) tarik menarik bila tak sejenis.
(6) tolak menolak bila sejenis.
Berdasarkan sifat magnetiknya logam dibedakan atas : logam diamagnetik, logam paramagnetik dan logam ferromagnetik. Logam diamagnetik adalah logam yang sifat kemagnetannya sangat kecil dan bahkan hampir tidak memiliki sifat kemagnetan. Logam paramagnetik adalah logam yang mempunyai sifat kemagnetan, mudah dipengaruhi oleh medan magnet. Logam ferromagnetik adalah logam yang memiliki sifat kemagnetan sangat kuat, lebih kuat dari logam paramagnetik. Contoh ferromagnetik adalah besi, baja, nikel dan kobalt. Contoh parramagnetik adalah platina dan aluminium. Contoh diamagnetik adalah seng, dan bismut.
FERROMAGNETIC : Benda yang ditarik dengan kuat. Sebuah tim peneliti di MR R & D Group telah berkembang yang sangat sensitif, berjalan melalui detektor ferromagnetic dari objek yang dirancang khusus untuk digunakan dalam magnetis resonansi imaging (MRI) suite di klinik dan rumah sakit. Tidak seperti tradisional detektor logam, yang merupakan instrumen khusus untuk objek magnetis dan personil hanya akan memberikan peringatan bila sesuatu berpotensi berbahaya telah lulus melalui detektor. Ketegasan ini mencegah alarm palsu yang dihasilkan oleh MRI-aman "logam. Yang berjalan melalui detektor dapat beroperasi di dekat magnet tanpa campur dengan kemampuan imaging dengan MRI instrumen.
PARAMAGNETIC : Benda yang ditarik dengan lemah oleh magnet. paramagnetik merupakan sifat atom yg dapat menjadi magnet. Atom bisa menjadi magnet ketika orbital nya ada yang tidak berpasangan (masih ada yang kosong) sehingga ada yang dapat meneruskan sifat magnet yang dialirkan padanya. Tinggi bidang ESR pengukuran S = 1 / 2 satu-dimensi kuantum antiferromagnetic (AF) sistem BaCu 2 (Jika 1 - x x Ge) 2 O 7 telah dilakukan dengan menggunakan sampel dan bedak Pulsed magnetis lapangan. Tinggi bidang paramagnetic electron resonansi di 352 GHz dan 86 K diaktifkan kami untuk menentukan ketergantungan dari x g-nilai bahkan ketika kita menggunakan bedak sampel. X ketergantungan akan dibahas dalam kaitannya dengan bidang kristal. Selain itu, antiferromagnetic resonances dari x = 0 and x = 1 T N contoh di bawah ini telah diamati dan frekuensi-bidang hubungan menyarankan keberadaan Dzyaloshinsky-Moriya interaksi
DIAMAGNETIC : Benda yang seakan-akan di tolak oleh magnet. Diamagnetisme adalah sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan magnet ketika dikenai medan magnet. Sifat ini menyebabkan efek tolak menolak. Diamagnetik adalah salah satu bentuk magnet yang cukup lemah, dengan pengecualian superkonduktor yang memiliki kekuatan magnet yang kuat. Semua material menunjukkan peristiwa diamagnetik ketika berada dalam medan magnet. Oleh karena itu, diamagnetik adalah peristiwa yang umum terjadi karena pasangan elektron, termasuk elektron inti di atom, selalu menghasilkan peristiwa diamagnetik yang lemah. Namun demikian, kekuatan magnet material diamagnetik jauh lebih lemah dibandingkan kekuatan magnet material feromagnetik ataupun paramagnetik. Material yang disebut diamagnetik umumnya berupa benda yang disebut 'non-magnetik', termasuk di antaranya air, kayu, senyawa organik seperti minyak bumi dan beberapa jenis plastik, serta beberapa logam seperti tembaga, merkuri, emas dan bismut. Superkonduktor adalah contoh diamagnetik sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar