Permainan tradisional kini sudah mulai hilang, terutama di kota-kota besar, tergantikan dengan permainan modern dengan penggunaan teknologi canggih. Rupanya fenomena ini menyebabkan anak lemah fisik.
Sebuah penelitian di Inggris mengindikasikan anak-anak yang suka permainan elektronik cenderung lebih “lemah” dan kesulitan melakukan tugas-tugas fisik yang sebenarnya mudah bagi generasi mereka sebelumnya. Permainan tradisional seperti memanjat pohon, lompat tali atau naik tangga sepertinya sangat jarang dilakukan anak masa kini.
Mereka juga jarang melakukan olahraga seperti sit-up, kurang kuat saat bergelantungan di tangga dinding, dan umumnya kurang berotot dibandingkan anak yang dibesarkan pada tahun 1990-an. Padahal, bergerak dapat mendorong anak mengembangkan berbagai aspek pertumbuhan.
Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Acta Paediatrica ini telah menyebabkan kekhawatiran baru tentang dampak kesehatan pada anak akibat berkurangnya kegiatan di luar rumah.
“Hal ini mungkin akibat perubahan pola kegiatan anak usia 10 tahun di Inggris, seperti minimnya bermain panjat tali dan naik pohon untuk bergembira,” kata Dr Gavin Sandercock, pemimpin penelitian di Universitas Essex, Inggris, seperti dikutip dari Telegraph.
“Biasanya, kegiatan ini mendorong kekuatan fisik anak-anak, membuat mereka mampu mengangkat dan menahan berat badan mereka sendiri,” lanjutnya.
Dr Sandercock, seorang pakar kebugaran,dan timnya,meneliti seberapa kuat 315 anak di Essex yang berusia 10 tahun pada 2008 dibandingkan dengan 309 anak-anak usia yang sama pada 1998.
Peneliti menemukan bahwa meskipun anakanak tersebut memiliki rasio yang sama untuk tinggi dan berat badan, kebanyakan anak sekarang terlihat lebih lemah. Mereka juga kurang berotot dan tidak dapat melakukan tugas-tugas fisik yang generasi sebelumnya dapat melakukannya dengan mudah.
Secara khusus,jumlah sit-up anak usia 10 tahun bisa turun hingga 27,1 persen antara 1998 dan 2008, kekuatan lengan 26 persen, dan kekuatan pegangan turun 7 persen. Selain itu, dua kali lebih banyak anak (satu di antara 10 orang) tidak bisa menahan beban mereka sendiri ketika bergantung di tangga dinding.
Dr Sandercock mengatakan, beberapa temuan itu memang “benar-benar mengejutkan”. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa anakanak masa kini menjadi tidak bugar, kurang aktif, dan lebih banyak duduk. Selain itu, tingkat obesitas anak-anak sekarang juga lebih tinggi.
Namun, studi baru juga menemukan bahwa anak-anak pada 2008 memiliki indeks massa tubuh (body mass index/BMI) yang sama dengan anak pada dekade sebelumnya. Para penulis ingin para pengambil kebijakan untuk mengurangi ketergantungan pada permainan modern atau elektronik dan memperkenalkan tes kebugaran di semua sekolah.
“Memanjat pohon dan main tali temali harus menjadi permainan standar untuk anak-anak, namun pihak sekolah dan pengambil kebijakan kesehatan dan keamanan anak-anak sepertinya mengabaikan hal itu,” ujar Tam Fry dari Child Growth Foundation.
“Jatuh dari dahan pohon bisa menjadi pelajaran bagi anak agar bisa bangun kembali dan belajar untuk memanjat lebih baik. Sekarang ketakutan anak jatuh menjadi prioritas utama,” tuturnya.
Studi lainnya terkait permainan modern, terutama video games, juga terungkap. Orang yang sering main video games dalam waktu lama cenderung makan lebih banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar