سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ
SUBHAANAL LADZI YUSABBIHUR RO'DU BIHAMDIHII WAL MALAAIKATU MIN KHIIFATIH
"Maha Suci Allah yang telah menjadikan kilat ini memuji-Nya dan juga Malaikat karena takut kepada-Nya." (HR. Malik dalam Muwatha'nya dari hadits Amir bin Abdullah bin al-ZubairRadhiyallahu 'Anhu. Imam Nawawi menyebutkannya dalam al-Adzkar, hal. 164. Isnadnya adalah hasan sebagaimana disebutkan Syaikh Al-Albani dalam al-Kalim al-Thayyib dengan tahqiqkannya, hal. 156)
______________________
Oleh: Badrul Tamam
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Di musim hujan seperti sekarang ini, kilatan petir dan gemuruh guntur menjadi pemandangan rutin. Sebagian orang merasa takut dan merinding saat petir menyambar. Kaget saat guntur menggelegar. Dan bagi seorang muslim, kedatangannya semakin meningkatkan imannya karena melihat bagian dari tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Tuhannya. Kemudian ia bertasbih (menyucikan)-Nya, memuji dan mengagungkan-Nya. Sehingga hal itu menjadi ladang pahala baginya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
هُوَ الَّذِي يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنْشِئُ السَّحَابَ الثِّقَالَ وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيبُ بِهَا مَنْ يَشَاءُ وَهُمْ يُجَادِلُونَ فِي اللَّهِ وَهُوَ شَدِيدُ الْمِحَالِ
"Dia-lah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung. Dan guntur itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya." (QS. Al-Ra'du: 12-13)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, "Allah Ta'ala mengabarkan bahwa Dialah yang menundukkan kilat, yaitu cahaya terang mengkilat yang terlihat keluar dari celah-celah awan."
Sedangkan maksud Khaufa wa Thama'a (ketakutan dan harapan), menurut Qatadah, "Ketakutan adalah untuk orang bepergian yang takut tertimpa bahaya dari kilat itu dan kesulitan yang ditimbulkannya. Sedang harapan adalah untuk orang muqim yang berharap berkah dan manfaatnya serta mengharap rizki Allah."
Keberadaan petir dan guntur menjadi suatu peringatan keras bagi penduduk bumi. Dan dijadikan juga untuk menghukum sebagian manusia yang Allah kehendaki. Hal ini sebagaimana yang terdapat pada ayat di atas, "dan Allah melepaskan Guntur/halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki." Oleh karena itu petir banyak terjadi di akhir zaman sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari hadits Abu Sa'id al-Khudri Radhiyallahu 'Anhu, bahwa RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
تَكْثُرُ الصَّوَاعِقُ عِنْدَ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ حَتَّى يَأْتِيَ الرَّجُلُ الْقَوْمَ فَيَقُولَ مَنْ صَعِقَ تِلْكُمْ الْغَدَاةَ فَيَقُولُونَ صَعِقَ فُلَانٌ وَفُلَانٌ
"Petir akan banyak terjadi saat dekatnya kiamat sehingga ada seseorang datang kepada kaumnya lalu bertanya: 'Siapa di antara kalian yang tersambar petir pagi ini.' Kemudian mereka menjawab: 'si fulan dan si fulan tersambar petir'."
Diriwayatkan dari Amir bin Abdullah bin al-Zubair, jika ia mendengar guntur, maka ia berhenti berbicara, lalu membaca:
سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ
"Mahasuci Allah yang Guntur itu bertasbih dengan memuji-Nya, demikian malaikat karena takut kepada-Nya."
Kemudian beliau berkata, "Sesungguhnya Guntur itu adalah ancaman yang keras bagi penduduk bumi." (HR. Malik dalam al-Muwatha' dan Imam al-Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad, no. 724)
Lalu apa yang dituntunkan oleh Islam saat terjadi petir agar orang beriman selamat darinya?
Sebagian ulama menuturkan, pada dasarnya tidak ada bacaan khusus yang bersumber dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallamdalam masalah ini. Tetapi kalau seseorang berzikir kepada Allah atas keagungan Allah dan penciptaan makhluk-Nya maka, insya Allah, ini tidak mengapa. Hal ini didasarkan kepada petunjuk dari ayat di atas, "Dan guntur itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya."
Imam Abu Ja'far bin Jarir al-Thabari meriwayatkan hadits yang dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu –beliau merafa'kannya- berkata: Apabila beliau mendengar guntur maka membaca:
سُبْحَانَ مَنْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ
"Mahasuci Dzat yang guruh itu bertasbih dengan memuji-Nya."
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu, apabila beliau mendengar suara guntur, beliau membaca:
سُبْحَانَ مَنْ سَبَّحَتْ لَهُ
"Mahasuci Dzat yang Guntur itu bertasbih kepada-Nya." Bacaan demikian ini juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas, al-Aswad bin Yaszid, dan Thawus: bahwa mereka semua membaca seperti itu. (Keterangan bahwa Imam Thawus membaca tasbih di atas diriwayatkan oleh Imam Syafi'i dalam Al-Umm dan al-Baihaqi dengan sanad shahih sebagaimana yang diutarakan oleh Imam Nawawi dalam al-Azkar, hal. 263).
Al-Auza'i rahimahullah berkata: Adalah Ibnu Abi Zakaria berkata: Siapa yang saat mendengar Guntur membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
"Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya," maka petir tidak akan menyambarnya.
Dan dalam riwayatkan dari Amir bin Abdullah bin al-Zubair di atas, jika ia mendengar guntur, maka ia berhenti berbicara, lalu membaca:
سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ
"Mahasuci Allah yang guntur itu bertasbih dengan memuji-Nya, demikian malaikat karena takut kepada-Nya."
Kemudian beliau berkata, "Sesungguhnya guntur itu adalah ancaman yang keras bagi penduduk bumi." (HR. Malik dalam al-Muwatha' dan Imam al-Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad, no. 724)
Terdapat sebuah riwayat dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhu, bahwa apabila Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallammendengar لuntur dan petir, beliau berdoa:
اللَّهُمَّ لَا تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ وَلَا تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ
"Ya Allah, janganlah engkau membunuh kami dengan kemurkaan-Mu, jangan hancurkan kami dengan siksa-Mu, dan berilah kami kesehatan sebelum itu." (HR. Al-Tirmidzi, Ahmad, Al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, al-Nasai dalam 'Amal al-Yaum wa al-Lailah, dan al-Hakim dalam Mustadraknya)
Penutup
Saat melihat kilatan petir menghias langit dan mendengar guntur menggelegar maka dianjurkan untuk membaca tasbih. Di antara sifatnya, sebagaimana yang telah dipraktekkan salaful ummah, tidak hanya satu macam saja, seperti yang disebutkan dalam beberapa riwayat di atas. Atau berdoa kepada Allah dengan memohon keselamatan kepada-Nya dari sambaran petir, seperti dalam hadits terakhir yang dari Ibnu UmarRadhiyallahu 'Anhuma. Wallahu Ta'ala A'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar